1. Gum Wall, Seattle
Dimulai dengan ritual menempelkan bekas
permen karet saat mengantri masuk teater, kemudian hal ini menjadi
sebuah seni sesungguhnya di luar gedung teater. Terletak di pusat kota
Seattle, tepatnya di kawasan Post Alley dekat dengan Pike Place Market.
Dengan tinggi 4,5 meter dan panjang 16 meter, dinding ini sekarang
dipenuhi dengan warna-warni permen karet. Ritual ini dimulai sekitar
tahun 1993, pihak teater pernah membersihkan permen karet tersebut dua
kali dari dinding-dinding, tetapi mereka menyerah pada tahun 1999.
Tentunya mereka tidak akan menyesal, pasalnya hal ini cukup memikat para
turis yang berkunjung ke daerah ini.
2. Wall of Heroes, London
Didirikan pada tahun 1900, Wall of Heroes ini terletak di Postman’s Park
London, kawasan indah ini sudah dibuka 20 tahun sebelumnya. Pada
dinding tersebut terdapat keramik yang berukirkan nama “pahlawan”,
penyebab mereka meninggal dan tanggal meninggal. Pemandangan yang cukup “vintage“,
seperti sebuah kado dari abad akhir abad 19. Bagaimanapun, walau tidak
bertambah jumlahnya, bukan berarti orang-orang tidak cukup perhatian.
Pada tahun 2004, tempat ini dipilih sebagai setting pada salah satu
adegan di film Closer, film yang cukup menjadi hit pada tahun itu.
Tidak seperti dinding peringatan korban perang atau korban bencana alam
atau buatan lainnya, Wall of Heroes merupakan dinding peringatan untuk
orang-orang yang meninggal karena telah mempertaruhkan nyawanya untuk
menyelamatkan hidup orang lain. Uniknya mereka adalah orang biasa,
bukanlah pahlawan yang seharusnya ditugaskan ke medan perang atau
lainnya.
3. Lennon Wall, Praha
Setelah terbunuh pada 8 Desember 1980 John Lennon menjadi sosok pahlawan
bagi remaja Ceko. Sebuah gambar Lennon dicat di dinding persegi
terpencil di seberang Kedutaan Besar Prancis, bersama dengan grafiti
berbau politik dan lirik The Beatles. Meskipun telah dicat putih
beberapa kali, polisi tidak pernah berhasil untuk membuat dinding ini
bersih untuk waktu yang lama, dan kemudian Lennon Wall menjadi fokus
politik dan juga alat perlawanan untuk remaja Praha (musik pop paling
Barat dilarang oleh komunis, dan beberapa musisi Ceko bahkan dipenjara
saat bermain musik tersebut ). Pasca-1989 pelapukan membuat pesan-pesan
politik dan grafiti memudar, sampai sedikit yang tersisa dari gambar
Lennon kecuali matanya, tapi wisatawan yang berkunjung mulai membuat
dinding ini tetap lestari dengan menambahkan grafiti mereka sendiri.
4. Blarney Stone, Cork Irlandia
Awal dari cerita tentang Tembok Blarney ini melibatkan legenda dewi
Clíodhna. Cormac Laidir MacCarthy, orang yang membangun Blarney Stone
terlibat dalam gugatan, meminta Clíodhna untuk membantunya. Dia
mengatakan MacCarthy untuk mencium batu pertama ia temukan di pagi hari
dalam perjalanan ke pengadilan, dan ia melakukannya, memohon kasusnya
dapat ia tangani dengan sangat fasih dan menang. Setelah itu diyakini
Blarney Stone dapat memberikan “kemampuan untuk menipu tanpa
menyinggung.” MacCarthy kemudian menanam batu yang membuatnya menang itu
ke dalam tembok benteng.
Ritual mencium Blarney Stone, menurut pemilik kastil, telah dilakukan
oleh jutaan orang, termasuk negarawan dunia, tokoh sastra dan juga
legenda layar perak”. Ciuman itu bagaimanapun, tidak gampang dilakukan.
Untuk menyentuh batu dengan bibirnya, seseorang harus naik ke puncak
kastil, kemudian bersandar ke belakang di pinggir tembok pembatas itu.
Hal ini secara tradisional dicapai dengan bantuan, tidak dapat dilakukan
sendiri. Meskipun sandaran sekarang dilengkapi dengan rel besi yang
melintang sebagai pelindung, Ritual ini dapat dapat memicu serangan acrophobia, rasa takut yang ekstrim atau tidak rasional ketinggian.
5. Time Square Wishing Wall, New York
Untuk tembok terunik kelima, merupakan tembok yang tidak dapat
dikunjungi setiap hari karena dinding ini hanya ada pada akhir bulan
Desember menjelang tahun baru. Ritualnya pun baru dimulai pada tahun
2007. Saat orang menutup tahun yang telah dilaluinya dan menyambut tahun
baru dengan mendaftar resolusi tahun baru di tempat yang rahasia
(seperti agenda atau catatan harian), warga kota New York menyematkan
permintaan mereka dengan kertas warna-warni pada Wishing Wall ini.
Hal ini dibuat untuk memikat para turis untuk mengunjungi New York,
tepatnya Time Square pada malam penggantian tahun. Saat pergantian
tahun, semua orang yang mendatangi Time Square untuk bernyanyi lagu Aud Lang Syne bersama dan menyaksikan kertas-kertas resolusinya terbang seperti sebuah confetti
Agen Judi Online
ReplyDeleteAgen Bola
Agen Casino
Agen Bola Online
Agen Judi Bola
Agen casino Online
IBCBET
Agen SBOBET
Prediksi Bola
Agen Asia Poker77
Agen Judi Casino Online
http://167.114.204.149/artikel/210/prediksi_barcelona_vs_eibar_22_mei_2017
http://167.114.204.149/artikel/211/prediksi_malaga_vs_real_madrid_22_mei_2017
http://bolabanteng88.com/artikel/70/prediksi_atletico_mineiro_vs_fluminense_22_mei_2017