Letaknya
yang dekat dengan pemukiman penduduk, seolah tak menyiratkan adanya
keangkeran di areal kuburan ini. Begitupun dengan kondisi makam yang
gersang, beda dengan kebanyakan makam lain yang adem penuh pepohonan.
Wajar
memang, jika terlihat gersang. Pasalnya, makam Boom Lama ini berada
persis di sisi Kali Semarang, yang airnya sering meluap karena rob dan
terasa sangat kering saat kemarau. Namun dibalik itu semua, tersimpan
misteri mendalam yang tak banyak orang tahu, bahkan penduduk sekitarnya.
Pasalnya, rata - rata dari mereka adalah pendatang yang baru menetap
dalam hitungan belasan tahun.
Tanah
rawa - rawa di sisi kali, dimanfaatkan sebagai hunian, sementara di
bagian ujungnya adalah makam Boom Lama ini. Namun demikian, seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, makam ini kini justru berada di
tengah pemukiman. Namun di tengah itu, tersimpan cerita yang cukup
membuat bulu kuduk merinding. Beberapa puluh tahun lalu saat pemukiman
tak sepadat ini, saat penduduk tak sebanyak sekarang, konon masih sering
bergentayangan arwah tanpa kepala.
Arwah
itu berjalan dari pekuburan hingga ke arah barat menuju kawasan Tanah
Mas. Entah apa yang ia cari karena arah berjalannya selalu sama.
"Kabarnya, ia mencari penggalan kepalanya yang dibuang di Kali Mas,
sehingga arahnya selalu ke barat," ungkap Enrico (29) salah satu pemuda
yang gemar beruji nyali.
Diakuinya,
ia mendengar kisah hantu berjalan tanpa kepala ini dari kakeknya saat
ia kecil. Dan saat menjelang d3w4s4, ia mencoba membuktikan cerita
misteri ini namun tidak membuahkan hasil. Dikisahkan, pemuda yang kini
menjadi staf PNS Disperindag Jateng ini, ia bersama dengan beberapa
rekan sengaja nyanggong di malam Jumat Kliwon. Namun ditunggu hingga
pukul 03.00 WIB, penampakan tersebut tak jua muncul.
LOKASI MAKAM BOOM LAMA |
"Memang
sempat ada angin berdesir yang membuat bulu kuduk merinding saat kami
menunggu dibawah gapura Tanah Mas yang memang masih cukup sepi saat itu.
Namun tak satupun penampakan yang ada. Semoga, cerita mistis itu memang
hanya mitos belaka," harapnya
No comments:
Post a Comment