Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum.
Kira-kira apa perintah pertama Presiden Soekarno saat menjadi Presiden?
Sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersidang. Mereka
menetapkan Soekarno sebagai Presiden RI pertama dan Mohammad Hatta
sebagai wakil presiden RI.
Tidak ada debat sengit dalam sidang di Gedung Road van Indie di Jalan
Pejambon itu. Sederhana saja, PPKI memilih Soekarno sebagai presiden.
Berbeda sekali dengan sidang paripurna di DPR yang penuh keriuhan,
protes serta gontok-gontokan.
Kisah ini diceritakan Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy
Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan
Yayasan Bung Karno tahun 2007.
"Nah kita sudah bernegara sejak kemarin. Dan sebuah negara memerlukan seorang Presiden. Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?"
Soekarno pun menjawab, "Baiklah."
Sesederhana itu. Maka jadilah Soekarno sebagai Presiden pertama RI.
Namanya negara yang baru seumur sehari, tidak ada mobil kepresidenan
yang mengantar Soekarno. Maka Soekarno pun pulang berjalan kaki.
"Di jalanan aku bertemu dengan tukang sate yang berdagang di kaki lima.
Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia memanggil pedagang yang
bertelanjang kaki itu dan mengeluarkan perintah pelaksanaannya yang
pertama. Sate ayam 50 tusuk!" ujar Soekarno.
Itulah perintah pertama presiden RI. "Sate ayam 50 tusuk!"
Soekarno kemudian jongkok di pinggir got dekat tempat sampah. Sambil
berjongkok, Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia itu
menghabiskan sate ayam 50 tusuk dengan lahap. Itulah pesta perayaan
pelantikannya sebagai Presiden RI.
Saat Soekarno pulang ke rumah, dia menyampaikan dirinya telah dipilih
menjadi Presiden pada Fatmawati, istrinya. Fatmawati tidak
melompat-lompat kegirangan. Fatmawati menceritakan wasiat ayahnya
sebelum meninggal.
"Di malam sebelum bapak meninggal, hanya tinggal kami berdua yang belum
tidur. Aku memijitnya untuk mengurangi rasa sakitnya, ketika tiba-tiba
beliau berkata 'Aku melihat pertanda secara kebatinan bahwa tidak lama
lagi...dalam waktu dekat...anakku akan tinggal di istana yang besar
dan putih itu'. Jadi ini tidak mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu,
Bapak sudah meramalkannya," ujar Fatmawati tenang.
Soekarno memang ditakdirkan jadi orang besar dengan segala ceritanya.
No comments:
Post a Comment