Penegakan disiplin memang harus ditegakkan di sekolah. Namun apabila
penegakan disiplin tersebut amat kaku penerapannya maka bisa berakibat
fatal. Hal inilah yang terjadi di China pada pertengahan bulan September
2013 ini.
Seorang siswa SMA di Fuzhou, tega membunuh kepala sekolahnya sendiri
dengan sadis di sekolah hanya gara-gara sang kepala sekolah menyita dan
merampas ponselnya serta berniat mengadukan masalah pelanggaran disiplin
tersebut kepada orang tuanya.
Kejadian mengenaskan ini bermula ketika sang siswa, yang tidak
disebutkan namanya, sedang asyik memainkan ponselnya pada jam istirahat.
Sang kepala sekolah melihatnya dan merampas serta menyita ponselnya.
Siswa yang marah ini, menurut saksi mata, sekitar pukul 11.26 waktu
setempat memasuki ruang guru dengan membawa pisau dan mengamuk disana.
Ia menikam kepala sekolah yang telah mengambil ponselnya dengan tusukan
bertubi-tubi dan membabi buta sehingga nyawa sang kepala sekolah
langsung melayang.
Kontan saja hal ini membuat seisi sekolah panik dan histeris. Dan siswa
yang mengamuk tersebut berhasil diamankan oleh beberapa orang petugas
keamanan sekolah. Foto-foto "kekacauan" di sekolah ini termasuk foto
jenazah kepala sekolah yang babak belur dengan cepat menyebar di
seantero China, Taiwan, Hongkong, Jepang dan memicu banyak komentar,
cacian dan keprihatinan di forum-forum internet. (demi kesopanan foto
sang kepsek disensor disini)
Sistem pendidikan di China amat ketat dengan kurikulum yang padat. Walau
berhasil mencerdaskan generasi mudanya dengan bukti pesatnya
pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil nyaris 2
digit setiap tahunnya, tetap saja sistem tersebut banyak dikritik karena
membuat banyak siswa stres dan tertekan.
No comments:
Post a Comment